1. Dionaea muscipula
Dionaea muscipula, atau yang lebih dikenal sebagai penangkap
lalat Venus, mungkin adalah tanaman karnivora yang paling terkenal
dengan makanan utama berupa serangga dan araknida. Penangkap lalat
Venus adalah tanaman kecil yang memiliki 4-7 daun yang tumbuh dari
batang bawah tanah yang pendek. Helai daun dibagi menjadi dua wilayah:
wilayah datar, panjang, berbentuk hati, dan mampu berfotosintesis, dan
juga sepasang lobus terminal, berengsel di pelepah, membentuk perangkap
yang sebenarnya merupakan daun sejati. Permukaan bagian dalam lobus
ini berisi pigmen merah dan tepiannya mengeluarkan lendir.
Lobus ini dapat bergerak dengan sangat cepat untuk menutup
saat rambut sensorik khusus di dalamnya dirangsang. Tanaman ini sangat
maju sehingga bisa membedakan antara stimulus hidup dan stimulus tidak
hidup. Lobus menutup dalam waktu hanya sekitar 0,1 detik. Mereka
dibatasi oleh tonjolan atau silia kaku seperti duri, yang saling
bertautan dan mencegah mangsa berukuran besar melarikan diri. Setelah
mangsanya tidak dapat melarikan diri, menyebabkan permukaan dalam lobus
terus menerus dirangsang, sehingga tepi lobus akan tumbuh untuk
menyatu, menyegel perangkap dan menciptakan “perut” tertutup di mana
pencernaan dan penyerapan dapat terjadi.
2. Aldrovanda vesiculosa
Aldrovanda vesiculosa, yang juga dikenal sebagai tanaman
kincir air, adalah tanaman air tanpa akar. Tanaman ini biasanya memakan
vertebrata air kecil, menggunakan mekanisme yang disebut perangkap
kancing. Tanaman ini sebagian besar terdiri dari batang mengambang,
mencapai 6-11cm panjangnya. Perangkap melekat pada petioles, yang
berisi udara, dan membantu tanaman ini mengapung di air. Tanaman ini
dapat tumbuh dengan sangat cepat dan bisa mencapai 4-9 mm per hari,
dalam beberapa kasus bahkan menghasilkan ulir baru setiap hari. Ketika
tanaman tumbuh ke satu ujung, ujung lainnya akan mati.
Perangkap pada dasarnya terdiri dari dua lobus yang melipat
untuk membuat perangkap kancing. Bukaan ke arah luar dari titik
perangkap, dan ditutupi oleh lapisan rambut pemicu yang halus, yang
akan menyebabkan perangkap untuk menutup setiap mangsa datang.
Perangkap tertutup hanya dalam 10 milidetik, sehingga tanaman ini
menjadi salah satu tanaman dengan gerakan paling cepat.
3. Byblis
Byblis, atau tanaman pelangi, adalah genus kecil tanaman
karnivora asli Australia. Nama tanaman pelangi berasal dari penampilan
menarik musilago mereka yang ditutupi daun jika dilihat di bawah sinar
matahari. Daun tanaman ini memiliki penampang bulat, dan mereka
cenderung sangat memanjang dan meruncing di ujungnya. Permukaan daun
benar-benar tertutup rambut kelenjar yang melepaskan zat mucilaginous
yang lengket, yang pada gilirannya memerangkap serangga kecil pada daun
atau tentakelnya.
4. Drosera
Drosera merupakan salah satu marga terbesar dari tanaman
karnivora, dengan sedikitnya 194 spesies. Drosera dapat ditemukan
tersebar luas di setiap benua kecuali Antartika. Drosera, (tergantung
pada spesies) dapat merunduk atau tegak, dengan tinggi mulai dari 1 cm
sampai 1 m dan dapat hidup sampai 50 tahun.
Drosera ditandai oleh kelenjar tentakel yang dapat bergerak,
ditutupi dengan cairan lengket yang manis. Ketika serangga mendarat
pada tentakel lengket tersebut, tanaman ini dapat menggerakkan lebih
banyak tentakel ke arah serangga untuk menjebaknya. Setelah
terperangkap, kelenjar sessile kecil akan mencerna serangga dan
menyerap nutrisi yang kemudian dapat digunakan untuk membantu
pertumbuhan.
5. Pinguicula
Pinguicula adalah sekelompok tanaman karnivora yang
menggunakan kelenjar daun yang lengket untuk memikat, menjebak dan
mencerna serangga. Ada sekitar 80 spesies yang dapat ditemukan di
seluruh Amerika Utara dan Selatan, Eropa dan Asia. Daun Pinguicula
sangat berair dan biasanya berwarna hijau cerah atau merah muda. Ada
dua jenis sel khusus yang dapat ditemukan di sisi atas daun Pinguicula.
Salah satunya dikenal sebagai kelenjar penduncular, dan terdiri dari
sel-sel sekretorik yang terletak di atas sel batang tunggal.
Sel-sel ini menghasilkan sekresi mucilaginous yang membentuk
tetesan di permukaan daun, dan bertindak sebagai “lem” untuk menjebak
lalat. Sel lainnya yang disebut kelenjar sessile terdapat pada
permukaan daun dan memproduksi enzim seperti amilase, protease dan
esterase, yang membantu dalam proses mencerna. Terdapat beberapa
spesies Pinguicula yang berdaun karnivora sepanjang tahun, selain itu,
banyak juga jenis Pinguicula yang tidak memiliki daun karnivora pada
musim dingin, namun, ketika musim panas tiba, daun karnivora akan
tumbuh.
6. Utricularia
Utricularia adalah genus tanaman karnivora yang terdiri dari
sekitar 220 spesies. Mereka biasa dijumpai di air tawar dan tanah
lembab sebagai spesies darat atau air, dan dapat ditemukan di setiap
benua kecuali Antartika. Mereka adalah satu-satunya tanaman karnivora
yang menggunakan “perangkap kandung kemih”. Sebagian besar spesies ini
memiliki perangkap yang sangat kecil, di mana mereka hanya dapat
menangkap mangsa yang berukuran mikro, seperti protozoa. Perangkap
dapat berukuran dari 0.2mm sampai 1.2cm yang dapat menjebak mangsa yang
lebih besar seperti kutu air dan bahkan berudu kecil.
Perangkap memiliki rambut-rambut pemicu kecil yang menempel
pada pintu jebakan. Perangkap kandung kemih, ketika dipasang, berada di
bawah tekanan negatif dalam hubungan dengan sekitarnya. Ketika rambut
pemicu jatuh, pintu perangkap akan terbuka, menghisap serangga dan air
di sekitarnya, dan menutup pintu lagi, semua terjadi hanya dalam
hitungan sepersekian detik.
7. Darlingtonia californica
Darlingtonia californica, yang biasa juga disebut dengan
Lilly Cobra, adalah satu-satunya anggota genus darlingtonia, dan
merupakan tanaman asli California Utara dan Oregon. Mereka tumbuh di
rawa dan sangat jarang dijumpai. Daun dari Lily Cobra berbentuk bulat
dan membentuk rongga, dengan bukaan yang terletak di bawah struktur
seperti balon dan dua daun runcing yang tergantung di ujung seperti
taring.
Tidak seperti tanaman karnivora lainnya, Lilly Cobra
menggunakan “perangkap lobster”. Setelah masuk, serangga akan
kebingungan dengan bintik cahaya besar yang bersinar melalui tanaman.
Ketika mereka mendarat, ada ribuan rambut halus yang menuju organ
pencernaan, mereka tidak akan bisa berbalik atau bergerak mundur untuk
melarikan diri.
8. Genlisea
Genlisea, lebih dikenal sebagai tanaman pembuka botol,
terdiri dari 21 spesies dan umumnya tumbuh di lingkungan basah dan semi
perairan, dan tersebar di seluruh Afrika, Amerika Tengah dan Amerika
Selatan. Genlisea adalah tumbuhan kecil dengan bunga berwarna kuning
yang menggunakan perangkap lobster (perangkap yang mudah untuk masuk
tetapi tidak mungkin untuk keluar, seperti dengan menggunakan bulu-bulu
kecil yang tumbuh menuju pintu masuk).
Tanaman ini memiliki dua jenis daun yang berbeda, daun
fotosintesis di atas tanah, dan daun bawah tanah khusus untuk menarik,
menjebak dan mencerna organisme mikro, seperti protozoa. Daun bawah
tanah ini juga melakukan tugas sebagai akar, seperti menyerap air
karena tanaman ini tidak memiliki akar. Daun bawah tanah ini membentuk
sebuah tabung berongga di bawah tanah, tabung ini memiliki bentuk
seperti pembuka botol, dan dengan bantuan aliran air yang konstan,
mikroba kecil dapat masuk ke dalam tabung, tetapi tidak dapat keluar
lagi. Ketika mereka mencapai bagian tertentu dari tabung, mereka akan
dicerna dan diserap.
9. Nepenthes
Nepenthes merupakan tumbuhan tropis dengan bentuk mirip
kendi yang juga sering dijuluki dengan “cangkir monyet”. Ada sekitar
130 spesies yang tersebar luas, dan dapat ditemukan di China, Malaysia,
Indonesia, Filipina, Madagaskar, Seychelles, Australia dan India.
Julukan “cangkir monyet” berasal dari fakta bahwa monyet sering meminum
air hujan yang terjebak dalam tanaman ini. Sebagian besar spesies
Nepenthes adalah tanaman merambat yang dapat mencapai tinggi 10 sampai
15m, dengan sistem akar dangkal.
Dari batang anda akan sering melihat daun seperti pedang,
dengan sulur yang menonjol dari ujung daun. Pada akhir sulur itu,
terdapat bentuk seperti sebuah bola kecil, yang kemudian mengembang dan
membentuk cangkir. Perangkap ini berisi cairan, yang dihasilkan oleh
tanaman, yang digunakan untuk menenggelamkan dan mencerna serangga.
Bagian bawah cangkir tanaman ini mengandung kelenjar yang menyerap dan
mendistribusikan nutrisi. Sebagian besar tanaman kecil dan cenderung
untuk menjebak serangga saja, tetapi beberapa spesies yang lebih besar,
seperti Nepenthes rafflesiana dan Nepenthes rajah, dapat menangkap
mamalia kecil seperti tikus.
10. Sarracenia
Sarracenia adalah Genus tanaman karnivora yang berasal
dari daerah pesisir timur Amerika, Texas, Great Lakes dan tenggara
Kanada. Daun tanaman telah berevolusi menjadi berbentuk corong, dengan
struktur seperti tudung yang tumbuh di atas “mulut” tanaman ini untuk
mencegah air hujan mengencerkan cairan pencernaannya. Serangga tertarik
dengan warna, bau dan sekresi seperti nektar di bibir mulut tanaman
ini. Daunnya yang licin dan daya tarik nektarnya menyebabkan serangga
terjatuh di dalam dimana mereka akan mati dan dicerna oleh enzim
protease dan enzim pencernaan lainnya.
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar