HLH 2012: “Ekonomi Hijau: Ubah Perilaku, Tingkatkan Kualitas Lingkungan”
HARI LINGKUNGAN HIDUP SEDUNIA 2012 “Ekonomi Hijau: Ubah Perilaku, Tingkatan Kualitas Lingkungan” Jakarta, 5 April 2012 – Dalam rangka peringatan Hari Lingkungan Hidup (HLH) Sedunia tanggal 5 Juni 2012, UNEP telah menetapkan tema Hari Lingkungan Hidup Internasional adalah Green Economy: “Does It Include You”. Tema ini diharapkan menjadi tema sentral bagi agenda peringatan hari lingkungan [...]
HARI LINGKUNGAN HIDUP SEDUNIA 2012
“Ekonomi Hijau: Ubah Perilaku, Tingkatan Kualitas Lingkungan”
“Ekonomi Hijau: Ubah Perilaku, Tingkatan Kualitas Lingkungan”
Jakarta, 5 April 2012
– Dalam rangka peringatan Hari Lingkungan Hidup (HLH) Sedunia tanggal 5
Juni 2012, UNEP telah menetapkan tema Hari Lingkungan Hidup
Internasional adalah Green Economy: “Does It Include You”.
Tema ini diharapkan menjadi tema sentral bagi agenda peringatan hari
lingkungan hidup nasional di setiap negara. Sehubungan dengan hal
tersebut, Kementerian Lingkungan Hidup telah menetapkan tema Hari
Lingkungan Hidup (HLH) 2012 adalah “Ekonomi Hijau: Ubah Perilaku, Tingkatan Kualitas Lingkungan”.
Makna utama dari tema ini adalah pentingnya masyarakat merubah
paradigma dan juga perilaku sehingga kualitas lingkungan hidup yang
lebih baik akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia.
Beberapa Negara di seluruh dunia saat ini masih dihantui oleh ancaman
krisis global. Tidak hanya itu, masyarakat dunia juga dihadapkan pada
persoalan serius terkait dengan degradasi sumber daya alam, energi,
lingkungan, dan pangan. Bahkan, di beberapa negara Eropa kini tengah
tengah menghadapi krisis finansial. Sementara posisi Indonesia masih
menghadapi tantangan besar dimana model pembangunan ekonomi yang
dikembangkan telah menggerakkan pembangunan ekonomi yang masih
mengandalkan pada eksploitasi sumberdaya alam. Hal inilah yang
menyebabkan Pembangunan Berkelanjutan yang digagas bersama masih perlu
perjuangan dan jalan yang panjang untuk mewujudkannya.
Ekonomi hijau yang dimaksud disini
adalah untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dan kesetaraan sosial
yang juga dimaksudkan untuk mengurangi resiko kerusakan lingkungan.
Karena pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk menurunkan emisi GRK
sebesar 20% pada tahun 2020 dengan upaya sendiri dan sebesar 41% dengan
bantuan internasional. Penurunan emisi GRK menuntut arah pembangunan
yang rendah karbon yang pada akhirnya seharusnya berujung pada konsep
pembangunan hijau yang juga mencakup produksi dan konsumsi yang
berkelanjutan. Ini semua merupakan perwujudan pembangunan berkelanjutan
yang telah dicanangkan sejak lama.
Menteri Negara Lingkungan Hidup, Prof.
Dr. Balthasar Kambuaya, MBA, dalam sambutannya mengatakan, “Mari kita
jadikan momentum Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2012 untuk
menjadi ekonomi hijau sebagai penggerak Pembangunan Berkelanjutan.
Peringatan ini hendaknya menjadi bagian dari upaya kita bersama untuk
membangun “gerakan lingkungan hidup” yang lebih masif. Kami mengajak
semua pihak untuk berpartisipasi dalam melakukan internalisasi ekonomi
hijau dalam pembangunan baik di pusat di di daerah. Ekonomi hijau adalah
persoalan keadilan sosial dan berbagai upaya memasukan efisiensi dan
efektifitas ekonomi ke dalam pola hidup kita sehari-hari bukan
semata-mata persoalan teknologi dan ekonomi semata”.
Pendekatan kebijkan ekonomi hijau
merupakan suatu lompatan besar untuk meninggalkan praktek-praktek
ekonomi yang mementingkan keuntungan jangka pendek yang telah mewariskan
berbagai permasalahan yang mendesak untuk ditangani, termasuk
diantaranya menggerakkan perekonomian yang rendah karbon (low carbon economy).Pendekatan
kebijakan ekonomi hijau diharapkan mampu menggantikan
kebijakan-kebijakan lingkungan yang pada masa lampau kerap difokuskan
pada solusi jangka pendek. Bahkan lewat pendekatan baru kebijkan ekonomi
ini menurutnya mampu bisa menekankan aspek “pelestarian lingkungan” dan
“pertumbuhan ekonomi”.
Indonesia sendiri sejak awal menjadi
pioner atau penggagas dari konsep pembangunan berkelanjutan sejak
Stockholm Conference 1972. Tahun 1982, Kementerian Lingkungan Hidup
berdiri dan Agenda 21 telah disusun pada tahun 1990-an. Pembangunan
Berkelanjutan adalah milik bersama sehingga dapat melakukan berbagai hal
seperti berikut:
- Kemampuan untuk melibatkan rakyat banyak secara produktif dalam perekonomian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
- Kemampuan untuk menemukan dan membuat alat-alat produksi sendiri (peralatan tangan, barang-barang perlengkapan, teknologi) dan mengadakan penyesuaian terhadap barang-barang yang diproduksi di tempat lain dengan kebutuhan setempat.
- Kemampuan untuk menerapkan sendiri kemajuan teknik pada situasi setempat
- Kemampuan untuk menahan proses meluasnya perpecahan intern yang nyata (heterogenitas struktural) dan memulihkannya.
- Kemampuan untuk menghormati, dalam peraturan yang berlaku hak-hak rakyat banyak dan martabat manusia.
Terkait dengan perubahan iklim, konsep
ekonomi hijau merupakan konsep terintegrasi yang utuh dan tidak
terpisah-pisah. Untuk itu konsep ekonomi hijau perlu diturunkan menjadi
konsep terintegrasi yang utuh, membumi dan dapat diimplementasikan
sesuai arah pembangunan yang pro-poor, pro-job, pro-growth dan pro-environment.
Hal ini memerlukan kerjasama semua pihak untuk menjadi Pembangunan
Berkelanjutan menjadi nafas hidup sehari-hari dalam konteks berbangsa
dan bernegara di seluruh pelosok negeri dan diseluruh relung hidup
masyarakat.
Peringatan Hari Lingkungan Hidup 2012
akan dilaksanakan berbagai kegiatan seperti; Puncak HLH yang akan
dilaksanakan di Istana Negara pada 5 Juni 2012; Pekan Lingkungan pada
tanggal 14 – 17 Juni di Jakarta Convention Centre. Acara di Istana
Negara meliputi Anugerah Adipura, Adiwiyata, Kalpataru, seerta
penyerahan Status Lingkungan Hidup Indonesia dan Sampul Hari Pertama.
Pekan Lingkungan akan diadakan berbagai kegiatan seperti; gerakan hijau
seperti menanam dan memelihara pohon, 3R, bersepeda, pameran lingkungan,
eco driving, green music, eco creative, CSR lingkungan serta berbagai seminar dan workshop.
Menutup sambutan, MenLH juga berpesan,
“Mari bersama-sama kita mewujudkan keadilan sosial melalui Pembangunan
Berkelanjutan yang menjadikan Ekonomi Hijau menjadi salah satu pilar
utamanya”. Peringatan ini hendaknya menjadi bagian dari upaya kita
bersama untuk membangun “gerakan lingkungan hidup” yang lebih masif.
Untuk Informasi Lebih Lanjut:
Ir. Ilyas Asaad, M.P, Deputi Bidang Komunikasi Lingkungan dan Pemberdayaan Masyarakat, Kementerian Lingkungan Hidup, Tlp/Fax: 8580087, email: humas.klh@gmail.com
http://www.menlh.go.id/hlh-2012-ekonomi-hijau-ubah-perilaku-tingkatkann-kualitas-lingkungan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar